lailaberbagicerita

"Laa haula walaa quwwata illaa billaahil'aliyyil'adzhim." (Tiada daya & kekuatan kecuali dengan pertolongan ALLAH Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)"

Masya ALLAH Tabarakallah

Assalamu’alaikum warahmatullah

Hallo teman2 blognya ummiku, tetap semangat ya.

In sya ALLAH semua doa dan ikhtiar tante dan om akan dikabulkan oleh ALLAH.

In sya ALLAH tante dan om akan diberikan amanah anak2 yang sholeh dan sholeha dunia akhirat.

Salam kenal

Anak sholeh ummiku.

Wassalamu’alaikum warahmatullah

PhotoGrid_1539739616179

Tinggalkan komentar »

Sekedar berbagi rangkuman semangat program hamil

Kalau laila boleh memberikan saran, ada beberapa saran terkait program hamil :

1. Suami harus cek ke dokter.
Pastikan suami sudah cek dan dianalisa oleh obgyn
Jika tidak ada masalah, maka segala macam resep bisa ikut resep obgyn
Tp jk ada masalah, ada baiknya suami fokus ke dr andrologi dahulu.
Krn itulah tahapan awal, dan konon lebih mudah tahapannya.
Krn kalau perempuan masalah tak terduga terkait promil lebih banyak

2. Jika suami ok, mk selanjutnya istri.
Obgyn umumnya akan usg, tes hormon, hsg, hidro, bahkan menyarankan laparoskopi

3. Terapi obat hormonal
Jika semua sdh terdekteksi biasanya obgyn akan memberikan terapi obat hormon sampai beberapa kali siklus haid.
Ada beberapa obgyn yg cenderung melihat usia pernikahan.
Jika usia pernikah di atas 3 tahun, mk obgyn banyak yg bergerak cepat, yaitu menyarankan pembuahan bantuan, baik scr insem atau bayi tabung.
Banyak suami istri yg shock ktk diberi saran tsb. Seolah2 mereka divonis tidak bisa hamil scr normal (hanya dg obat2).

Laila pun salah satu yg tipe ini, akhirnya saat itu memilih ganti obgyn dan akhirnya jd kutu loncat. Pindah obgyn sana sini.

Wallahu’alam apapun alasan obgyn2 menyarankan cepat2 insem / bayi tabung, apakah untuk kesuksesan kehamilan semata, atau krn salah satu promosi dan meraih rupiah lebih besar. Sampai akhirnya di saat hati laila sdh mulai tenang dan menyadari, pastilah kedua alasan tsb pasti seiring berjalan.

Cukup banyak orang2 yang menyetujui program insem / bayi tabung akhirnya berhasil hamil ketika program atau bahkan sebelum / sesudah program.

*yang hamil sebelum insem / BT*
Berhasil krn selama persiapan insem / BT dokter lebih fokus dan intens memberikan obat hormon persiapan hamil di bulan depan.
Yang pasti dosis dan harganya lebih besar

*ada yang sukses / gagal ketika insem / BT*
Ini banyak terjadi. Yang sukses pastinya akan bahagia, sedangkan yang gagal malah ditawarin tuk insem berikutnya di bulan depan. Ini yg banyak bikin pasien shock, baru aja gagal eh malah disuruh lanjut, uang baru aja habis2an eh disuruh lanjut. Ternyata alasan obgyn lanjut di bulan berikutnya krn mereka masih berharap kondisi tubuh masih mensupport untuk hamil jd sayang jika diputus, nanti kalau jauh jaraknya, mk akan seperti mengulang lagi dari awal.

Laila 2x gagal insem. Dan ke 2 nya sempat positif, krn kondisi mental dan ekonomi tidak siap, maka laila termasuk kategori yang putus dan mengulang di jarak yg cukup jauh.
Dan benar terbukti kata2 obgyn, ktk mau insem ke 2 itu bener kondisi tubuh kembali ke nol bahkan bisa jd lebih drop dr insem ke 1. Krn ketika gagal insem ke 1 diri cenderung vakum ga ke obgyn dan ga minum obat hormonal apapun

*ada yang hamil setelah insem / BT*
Ini kategori yang unik. Banyak teman2 laila yg sdh dinyatakan gagal insem / BT tetapi qadarullah bulan depan or beberapa bulan berikutnya mereka hamil.
Obgyn menjelaskan hal tsb krn tubuh masih merespon semua hal selama persiapan insem / BT.
Atau krn persiapan insem / BT permasalahan hormonal istri dapat teratasi

4. Tidak program ke obgyn, fokus ke hidup sehat.
Banyak yg seperti ini juga. Jaga pola makan dan olahraga.
Berbagai macam program yg laila dapat dr teman2, antara lain :
– kayu manis
– jeruk nipis
– diet karbo
– yoga
– aerobik
– berenang
– stop kedelai, ayam, mecin
– jus 3 diva
– madu kurma
– akupuntur
– bekam
– air kelapa hijau
– urut rahim
– terapi obat cina
– terapi air hujan
– kurma muda
– dll mendadak lupa…hehe

Tpi ada yang perlu digaris bawahi.
Keberhasilan orang lain di no 4 ini akan berbeda2. Tidak bisa disamakan pada kondisi tubuh semua orang.
Jangan sampai ky laila ya. Hehe…
Dulu suka banyak denger n baca2 ttg keberhasilan orang, trus laila seperti air di daun talas. Ikut sana ikut sini. Eh bukannya difokuskan ke 1 cara, tp begitu bosen blom berhasil malah ganti ke cara lain..hehe…

5. Kembali ke ALLAH.
Laila krn usia pernikahan sdh lebih dr 5 th, banyak mengalami pasang surut program hamil, baik scr medis ataupun alternatif ataupun cuex ga ngapa2in. Hehe…

Laila akhirnya berlabuh ke point ini.
Kembali ke ALLAH.
Qadarullah…ini lah yg laila tanamkan sampai akhirnya ALLAH berikan amanah ke kami, di saat kami berserah diri ke ALLAH.

Dan laila yakin teman2 semua paham ilmu agama shg in sya ALLAH bisa menjalankan semua makna “berserah diri ke ALLAH”.
In sya ALLAH…

Kunci utamanya cuma kuatkan kekompakan antara suami dan istri.

Laila mohon maaf kalau ada kata2 yg kurang berkenan ya.
Kalau ada yg mau ditanya2, in sya ALLAH laila siap berbagi.
Smg bermanfaat…
Tetap semangat…

Tinggalkan komentar »

Dari sinilah awal ceritanya

22289773_1598056073591885_1383983087491419535_o

Dari sinilah awal ceritanya.

Alhamdulillah kami hadir di kajian tsb. Alhamdulillah semua berawal dari sini.

 

Mohon maaf…posting kali ini pakai hp.

Entah kenapa ada beberapa link yang ga bisa dicopy isinya.

 

Jadi sementara dicopas link nya aja dulu ya.

Ini link rangkumannya :

https://m.facebook.com/MuslimAfiyah/photos/a.342357309161774/1598056073591885/?type=3

Ini link youtubenya :

 

Ini link rinciannya artikelnya :

1. http://muslimafiyah.com/lama-tidak-terdengar-tangis-bayi-di-rumah-tua-pengantin-pembahasan-kedokteran-dan-syariat.html

2. http://muslimafiyah.com/lama-tidak-terdengar-tangis-bayi-di-rumah-tua-pengantin-pembahasan-kedokteran-dan-syariat-bag-2.html

3. http://muslimafiyah.com/lama-tidak-terdengar-tangis-bayi-di-rumah-tua-pengantin-pembahasan-kedokteran-dan-syariat-bag-3.html

4. http://muslimafiyah.com/lama-tidak-terdengar-tangis-bayi-di-rumah-tua-pengantin-pembahasan-kedokteran-dan-syariat-bag-4.html

5. http://muslimafiyah.com/lama-tidak-terdengar-tangis-bayi-di-rumah-tua-pengantin-pembahasan-kedokteran-dan-syariat-bag-5-terakhir.html

 

In sya ALLAH nanti direvisi

 

Tinggalkan komentar »

mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya

 

خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَهُ

”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari)

Belajar al quran dan islam sambil mendokumentasikan hasil jepretan sendiri ☺
InsyaALLAH istiqomah dan bermanfaat.

Tinggalkan komentar »

QS AR RUUM : 22

photogrid_1447932183312

Tinggalkan komentar »

Menyemangatimu adalah semangat tuk diriku

FB_IMG_1498788530413.jpg

Hp ku berbunyi pertanda pesan whatsapp masuk. Sempat tak menduga, sudah lama kami berteman, hampir 1,5 tahun, namun tak pernah sekali pun membahas serius ttg rumah tangga kami.

Namun sepertinya kami sama2 tau, dari teman2 sekitar, bahwa kami belum diberikan keturunan.

Dan malam tadi, tanpa diduga, beliau membahas tentang keturunan.

Berikut percakapan singkat, padat, to the point ala kami 😊

[30/6 20:08] V***: Dirimu RT udah brp tahun
[30/6 20:18] La!La: RT ? Rumah tangga bu ?
[30/6 20:19] V***: Yak 😀
[30/6 20:19] La!La: 6 th bu 😊
[30/6 20:19] La!La: Knp ?
[30/6 20:19] V***: Gak
[30/6 20:20] V***: Aku mulai resah😭
[30/6 20:20] La!La: Bu v*** brp
[30/6 20:20] La!La: Thn ?
[30/6 20:20] V***: Suka berpikir jelek sama allah😭
[30/6 20:20] V***: Aku 10
[30/6 20:20] V***: Thn
[30/6 20:21] La!La: Sudah coba bayi tabung ?
[30/6 20:21] V***: Blm
[30/6 20:21] La!La: Ikhtiar semaksimal mungkin bu
[30/6 20:21] La!La: Jk ada rejeki coba bayi tabung
[30/6 20:21] La!La: Hanum rais pun bayi tabung lebih dr 1x baru berhasil hamil
[30/6 20:22] V***: Insyaallah Rencana abis umroh
[30/6 20:22] La!La: Isi semangat lagi dg baca kisah2 rumah tangga yang sukses menanti kehamilan
[30/6 20:22] V***: O😰
[30/6 20:23] La!La: Dan sebaik2nya kisah sabar adalah kisah istri rasulullah saw, aisyah ra.
[30/6 20:23] La!La: Beliau tidak punya anak dari rahimnya namun memiliki banyak anak yatim dan menjadi istri tercinta rasulullah saw
[30/6 20:24] V***: Ipar aku perekonomian dibawah aku dia hamil mau punya anak 2
[30/6 20:24] La!La: Jadi tetap berpikir positif. Bahwa sebaik2nya wanita bukan dilihat dr punya berapa anak
[30/6 20:24] La!La: Tp dr ketaatannya kpd ALLAH dan suaminya
[30/6 20:25] La!La: Atau bu v*** coba mengasuh anak yatim / anak saudara yg tidak mampu
[30/6 20:25] V***: Saudara aku gak ada
[30/6 20:25] La!La: Aamiin in sya ALLAH…
Smg dilancarkan semua rencana umroh nya ya bu v***, lalu bisa lanjut bayi tabung
[30/6 20:28] La!La: Ada apa dengan adik ipar bu v*** ?
[30/6 20:46] V***: Iya ipar aku penghasilan nya dibawah aku tapi dikasih allah anak
[30/6 20:47] V***: Intinya hidupnya lebih enak aku
[30/6 20:47] V***: Aku jadi curhat ini😭
[30/6 20:47] La!La: Nah…perekonomian lah rejeki tuk bu v*** n suami
[30/6 20:48] La!La: Sdgkan ipar bu v*** rejekinya anak
[30/6 20:48] La!La: ALLAH Maha Adil kan
[30/6 20:48] V***: Aku maunya semua
[30/6 20:48] La!La: Ga banyak orang bisa umroh dan punya kekayaan seperti bu v***
[30/6 20:49] La!La: Boleh banget mau semuanya…banyakin doa, syukur, dan sabar
[30/6 20:49] V***:😭😭😭
[30/6 20:50] La!La: Semangat bu v***….😊
[30/6 20:50] La!La: In sya ALLAH semua doa2 ibu v*** ktk umroh akan diijabah oleh ALLAH..aamiin
[30/6 20:51] V***: Amin😊
[30/6 20:51] La!La:😊😘
[30/6 20:51] La!La: Kapan berangkat umroh nya bu ?
[30/6 20:52] V***: Des
[30/6 20:52] V***: Insya allah
[30/6 20:52] La!La: Aamiin
[30/6 20:52] La!La: Sebentar lagi ya bu..ga terasa tau2 nanti desember
[30/6 20:52] La!La:😊
[30/6 20:53] V***:😀

Percakapan pun berakhir.

 

Beberapa hari lalu pun bgtu, semua nomor di contact wa, ku sapa ketika idul fitri lalu. Dan alhamdulillah tali silaturahim yang sempat terputus pun jadi tersambung kembali.

Sehabat seperjuangan yang bertemu di suatu tempat dan saling bertukar nomor hp ini, tak terasa sdh hampir 1 tahun terjalin.

Berikut percakapan kami.

[25/6 06:12] D***: Alhamdulillah mba w.a..
[25/6 06:13] D***: Hp aqu ilang mba..
[25/6 06:13] D***: Mba apa kbr..
[25/6 06:13] D***: Mohon maaf lahir dan batin yaa mba
[27/6 03:14] La!La: Maaf baru ngeh
Krn kebanyakan pesan masuk..hehe..
[27/6 03:16] La!La: Alhamdulillah kabar laila baik mba d***
[27/6 08:12] D***: Alhamdulilah mba
[27/6 14:35] La!La: Mba d*** bgmn kabarnya ?
[27/6 15:31] D***: Alhamdulilah baik mba..
[27/6 18:29] D***: Suami sebelum puasa cek sperma lg mba.. Hasil nya azoospermia mba..
[27/6 19:01] La!La: Semangat mba…
[27/6 19:04] D***: Iyaa mba..
[27/6 19:05] D***: Sedih mba tp yakinin hati klo ini yg terbaik.. Dan pasti allah swt kasih di saat dan waktu yg pas..
[27/6 19:05] D***: Mba gmn sdh isi lum?
[27/6 19:05] La!La: Belum mba d***
[27/6 19:05] La!La: Kami masih semangat ikhtiar
[27/6 19:18] La!La: Kita sama2 berjuang ya…
[27/6 19:31] D***: Iyaa mbaa harus semangat kita…
[27/6 19:31] D***: Aq yakin mba Ini cara allah menyayangin aq dan suami..
[27/6 19:33] La!La: Setiap hambaNYA disayang…dg ujianlah rasa sayang ALLAH ditunjukkan.
Krn dg ujian2 tsb, in sya ALLAH kita akan menjadi hambaNYA yang semakin baik dari hari ke hari
[27/6 19:34] D***: Bener bgt mbaa…
[27/6 19:35] D***: Aq juga ngerasa seperti itu mbaa..
[27/6 19:35] La!La: Ujian2 tsb berbeda2.
In sya ALLAH…sesuai kemampuan kita.
Krn bersama kesulitan, ALLAH berikan kemudahan
[27/6 19:35] D***: Td nya aq jarang baca al quran mba.. Skrng alhamdulillah baca.
[27/6 19:35] La!La: Ketika kita diberi ujian ini, ALLAH berikan pula kemudahan berupa suami yang sayang dg kita
[27/6 19:36] La!La: Laila pun sekarang banyak belajar agama
[27/6 19:36] D***: Dan suami awal nya sulit solat jamaah di masjid atau musolah.. Alhamdulilah dari allah romadhon sdh mau solat jaamah..
[27/6 19:41] La!La: In sya ALLAH…
Niat diri ini hanya memperbaiki diri.
In sya ALLAH….akhirat tujuannya. Akhirat yg lebih abadi. Skrg kita ikhtiar di dunia, dan yakin ALLAH akan berikan hasilnya di akhirat nanti, dan syukur alhamdulillah ALLAH akan berikan di dunia akhirat.
[27/6 19:42] La!La: Alhamdulillah…
Semangat mba d*** n suami…
[27/6 19:42] La!La:😍
[27/6 19:47] D***: Masyaallah cara allah agar kita deket kpd nya luar biasa ya mba..
[27/6 19:48] La!La: Indahnya lembar kehidupan kita ya
[27/6 19:49] La!La: Yakin deh….orang lain ga akan sanggup jalanin lembar kehidupan kita. Begitu jg sebaliknya.
Jadi ALLAH Maha Hebat menjadi skenario kehidupan kita
[27/6 19:50] D***: Bener mbaa.. Jd semangatt ngejalanin kasih sayang allah ini..
[27/6 19:51] D***: Karna doa yg belum terjabah di dunia insyallah akan menjadi pahala yg betumpuk tumpuk saat di akhrat nnti nyaa…
[27/6 19:53] La!La: Aamiin in sya ALLAH…
[27/6 20:09] D***: Semoga kita istiqomah di dlm allah ya mbaa..
[27/6 20:09] D***: Semakin hari semakin dekat sama allah…
[27/6 20:09] D***: Dan tujuan utama nya akhirat…
[27/6 20:09] La!La: Aamiin allahumma aamiin
[27/6 20:09] La!La: Semangat…..😊
[27/6 20:11] La!La: Nikmat ALLAH mana lagi yang kita dustai
[27/6 21:31] D***: Bener mba..

 

Tak lama sebelumnya pun sempat curhat2an dengan teman seperjuangan yang mengenalku dari blog ini, lanjut beremail lalu chat wa 😊

Berikut percakapan kami.

[11/6 17:28] E***: Klo kista q udh bersih q akan blik lg ke dr budi wiweko,
[11/6 17:28] E***: Doakan ya laila..
[11/6 17:29] E***: Klo sinse ga berhasil, mau ga mau aq laparoskopi..
[11/6 17:29] E***: Q berdoa bgt smoga..pengobatan sinse ada hasilnya
[11/6 17:37] E***: Laila wktu itu total biaya laparoskopi brp?
[11/6 17:37] E***: Bahaya tdk yah klo udh pernah ops usus buntu trs lo?
[11/6 17:38] E***: Lo dg bpjs bahaya ga ya?
[11/6 18:58] La!La: In sya ALLAH..semangat e***….
[11/6 18:59] La!La: Ngobrol sama mba l***** yg kena kanker rahim, dapat banyak motivasi n info dr beliau.
Bahkan katanya kasus ku masih ringan, jd harus lebih semangat jaga pola makan, pola hidup, n pikiran..
😥 jd malu sendiri.
[11/6 18:59] La!La: Aamiin
[11/6 19:00] La!La: Kurleb 30juta, asuransi hanya cover 18juta
[11/6 19:01] La!La: Kurang paham juga sih.
Tp kalau ga salah, asalkan sudah lebih 2 tahun mk luka jahitan sudah menutup dan menyatu dg kulit.
Makanya kalau cesar dikasih jarak 2 tahun ya kalau ga salah ?
Jd in sya ALLAH aman kalau sdh 2 th
[11/6 19:02] La!La: Laila kurang paham, apakah bpjs mencover.

Tp kalau dr awal kontrol ga pakai bpjs apakah bisa ktk Lo pakai bpjs ?
[11/6 19:02] La!La: Coba tanya2 pihak RS dulu aja e***
[11/6 19:20] E***: Pikiran stress sangat berpengaruh ya?
[11/6 19:22] E***: Iya..ternyata masih bnyk yg lebih parah dari qta ya laila..
[11/6 19:22] La!La: Iya…pikiran yg menggerakkan semuanya
[11/6 19:23] La!La: Dulu suami masih di swasta. Jd blom ada askes or bpjs kami
[11/6 19:24] La!La: Tp kita seolah2 sudah yang paling menderita ya
[11/6 19:24] La!La: Astaghfirullah
[11/6 19:24] E***: Iya..kayak merasa paling tdk adil..
[11/6 19:24] E***: Ya alloh..padahal ga boleh
[11/6 19:25] La!La: Padahal itu namanya su’udzon sama takdir ALLAH..
Astaghfirullah
[11/6 19:26] E***: Q merasa down..klo ada tmn q yg baru nikah..langsung hamil..disekeliling q di kntor itu kan rata2 seumuran bahkan lebih muda, tapi ktika mereka baru nikah langsung positif hamil..perasaan q kyaknya ga karuan
[11/6 19:26] E***: Padahal ga boleh, ya mungkin manusiawi
[11/6 19:26] La!La: Manusiawi
[11/6 19:27] La!La: Saksi hidup pasti suami kita sedangkan saksi lainnya sajadah n bantal kita yg jd tempat terurainya air mata
[11/6 19:30] La!La: Tadi pas jalan2 naik motor laila bilang bgni “mas…aku cemburu sama mereka yg naik motor bawa anak”

Dijawabnya simple sambil dielus2in tangannya “in sya ALLAH…ALLAH lagi mempersiapkan tuk kita, siap2 ya….harus amanah”
[11/6 19:31] La!La: Udah…langsung mingkem deh…
Banyak2 dzikir n doa kalau udah digituin sama paksu..hehe
[11/6 19:31] La!La: 😅😅😅
[11/6 19:32] E***: Iya..q yakin..alloh pasti kasi yg terbaik untuk qta..bnyak hikmah yg bisa diambil..
[11/6 19:52] La!La: Jd…e***….semangat……
In sya ALLAH akan banyak jalan tuk kita meraih kebahagian.

Apakah dg program2 hamil, mengasuh anak yatim, adopsi anak, atau dengan diberikannya kesetiaan di antara suami dan istri selama penantian kehamilan.

Kalau paksu sudah sampai level tinggi positif thinking ke ALLAH nya.
Dia sampai bertekad “aku menikah bukan tuk di dunia aja, tp tuk akhirat. Kalau ALLAH memberikan anak di dunia alhamdulillah, jk belum mk aku yakin anak kita menanti di akhirat nanti, yg lebih kekal kebahagiaannya”

MasyaALLAH tabarakallah…kalau udah bgtu sebagai istri cuma bisa nangis, nangis sedih bercampur nangis bahagia…

Kebahagiaan yg tak ternilai itu namanya…
Ktk dapat berjalan dg 2 kaki seimbang dalam penantian kehamilan.

Krn di luar sana, msh banyak pasangan suami istri yang tidak bisa berjalan dg 2 kaki seimbang padahal sudah memiliki anak atau bahkan dalam penantian kehamilan juga.
[11/6 19:55] La!La: #edisi menyemangati diri sendiri
[11/6 21:35] E***: Amin ya alloh, kata2nya bagus laila..semoga q bisa menjadi pribadi yg ikhlas
[11/6 21:39] E***: Selalu berpikir positif..

Yups…itu hanya sebagian kecil percakapan dari sahabat2 seperjuangan.

Namun setuap kali selesai ngobrol dengan para sahabat, diri ini rasa ditampar oleh ucapanku sendiri.

Entah mengapa, ketika menulis kalimat2 di percakapan, seolah mengalir tanpa berpikir2 lama.

Cepat sekali kata2 bijak yang kuketikkan mengalir dari pikiranku.

Setelah selesai percakapan, diriku terdiam.

Kubaca lagi berulang-ulang, berulang-ulang,dan berulang-ulang.

Alhamdulillah ya ALLAH….tanpa kusadari ALLAH menyemangati diriku ini melalui banyak cara.

Laila memang selalu membuka diri tuk semua teman2 yang meminta email, no hp, ataupun ketemuan tuk berbagi cerita.

Krn tanpa disadari, ktk saat berbagi cerita dan berbagi semangat mengenai ikhtiar kehamilan dengan sesama sahabat seperjuangan, diriku pun sedang mengisi kembali semangat dalam diriku sendiri.

Dan disaat itu pula aku menyadari, bahwa aku tak sendiri. Namun kita…..Kita sedang berjuang. Kita saling mendoakan. Jadi kita harus semangat 😊😊😊

Tinggalkan komentar »

HUKUM ISTIHZA’ BID DIN (MEMPEROLOK-OLOK AGAMA)

oleh

Ustadz Abu Ihsan Al Atsary

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitabNya:

يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَن تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُم بَمَا فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِءُوا إِنَّ اللهَ مُخْرِجُ مَاتَحْذَرُونَ

Orang-orang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan RasulNya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti. [at-Taubah/9 : 64].

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya, kamu selalu berolok-olok?”. [at Taubah/9 : 65].

لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. [at- Taubah/9 : 66].

Ayat ini menjelaskan sikap orang-orang munafik terhadap Allah, RasulNya dan kaum mukminin. Kebencian yang selama ini mereka pendam, terlahir dalam bentuk ejekan dan olok-olokan terhadap Allah dan RasulNya. Berkaitan dengan ayat ini, Ibnu Katsir mencantumkan sebuah riwayat dari Muhammad bin Ka’ab Al Qurazhi dan lainnya yang menjelaskan kepada kita bentuk pelecehan dan olokan mereka terhadap Allah, RasulNya dan ayat-ayatNya.

Ia berkata: Seorang lelaki munafik mengatakan: “Menurutku, para qari (pembaca) kita ini hanyalah orang-orang yang paling rakus makannya, paling dusta perkataannya dan paling penakut di medan perang.”

Sampailah berita tersebut kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu orang munafik itu menemui Beliau, sedangkan Beliau sudah berada di atas ontanya bersiap-siap hendak berangkat. Ia berkata: “Wahai, Rasulullah. Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Maka turunlah firman Allah.

أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ

“Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?” sesungguhnya kedua kakinya tersandung-sandung batu, sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menoleh kepadanya, dan ia bergantung di tali pelana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1]

Ayat ini menjelaskan hukum memperolok-olok Allah, RasulNya, ayat-ayatNya, agamaNya dan syiar-syiar agama, yaitu hukumnya kafir. Barangsiapa memperolok-olok RasulNya, berarti ia telah memperolok-olok Allah. Barangsiapa memperolok-olok ayat-ayatNya, berarti ia telah memperolok-olok RasulNya. Barangsiapa memperolok-olok salah satu daripadanya, berarti ia memperolok-olok seluruhnya. Perbuatan yang dilakukan oleh kaum munafikin itu adalah memperolok-olok Rasul dan sahabat Beliau, lalu turunlah ayat ini sebagai jawabannya.

Sikap memperolok-olok syi’ar agama bertentangan dengan keimanan. Dua sikap ini, dalam diri seseorang, tidak akan bisa bertemu. Oleh karena itu, Allah menyebutkan bahwa pengagungan terhadap syiar-syiar agama berasal dari ketaqwaan hati. Allah berfirman.

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. [Al Hajj/22 : 32].

MAKNA ISTIHZA’
Istihza’, secara bahasa artinya sukhriyah, yaitu melecehkan [2]. Ar Raghib Al Ashfahani berkata,”Al huzu’, adalah senda-gurau tersembunyi. Kadang-kala disebut juga senda-gurau atau kelakar.” [3]

Al Baidhawi berkata,”Al Istihza’, artinya adalah pelecehan dan penghinaan. Dapat dikatakan haza’tu atau istahza’tu. Kedua kata itu sama artinya. Seperti kata ajabtu dan istajabtu.” [4]

Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui makna istihzaa’. Yaitu pelecehan dan penghinaan dalam bentuk olok-olokan dan kelakar.

ISTIHZA’, DAHULU DAN SEKARANG
Perbuatan mengolok-olok agama dan syi’ar-syi’ar agama ini, bukan hanya muncul pada masa sekarang; namun akarnya sudah ada sejak dahulu. Banyak sekali bentuk-bentuk istihzaa’ yang dilakukan oleh orang-orang dahulu maupun sekarang. Diantaranya:

-Dalam bentuk pelesetan-pelesetan yang menghina agama.
Bisa dikatakan, Yahudilah yang menjadi pelopor dalam membuat pelesetan-pelesetan yang isinya menghina Allah, RasulNya dan Islam. Sikap mereka ini telah disebutkan oleh Allah dalam firmanNya.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انظُرْنَا وَاسْمَعُوا وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (Muhammad): “Raa’ina”, tetapi katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih. [al-Baqarah/2:104].

Raa’ina, artinya sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. Dikala para sahabat menggunakan kata-kata ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang Yahudipun memakainya pula, akan tetapi mereka pelesetkan. Mereka katakan ru’unah, artinya ketololan yang amat sangat. Ini sebagai ejekan terhadap Rasulullah. Oleh karena itulah, Allah menyuruh para sahabat agar menukar perkataan raa’ina dengan unzhurna, yang juga sama artinya dengan raa’ina.

Yahudi juga memelesetkan ucapan salam menjadi as saamu ‘alaikum, yang artinya (semoga kematianlah atas kamu). Mereka tujukan ucapan itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebelumnya, hal sama sebenarnya telah mereka lakukan terhadap Nabi Musa Alaihissallam. Allah menceritakannya dalam KitabNya.

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوامِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ . فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: “Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya dengan bersujud, dan katakanlah: “Bebaskanlah kami dari dosa”, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. Lalu orang-orang yang mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zhalim itu siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik. [al-Baqarah/2:58-59].

Mereka disuruh mengucapkan hiththah, yang artinya bebaskanlah kami dari dosa. Namun mereka pelesetkan menjadi hinthah, yang artinya beri kami gandum.

Memang, urusan peleset-memelesetan ini orang Yahudi merupakan biangnya. Celakanya, sikap seperti inilah yang ditiru oleh sebagian orang jahil. Mereka menjadikan agama sebagai bahan pelesetan. Seperti yang dilakukan oleh para pelawak yang memelesetkan ayat-ayat Allah dan syi’ar-syi’ar agama.

Sebagai contoh, memelesetkan firman Allah yang berbunyi “laa taqrabuu zina” kemudian diartikan “jangan berzina hari Rabu!” Bahkan sebagian oknum itu, ada yang berani memelesetkan arti firman Allah: Inna lillahi wa inna ilahi raji’un, dengan arti “yang tidak berkepentingan dilarang masuk!” dalam bentuk guyonan dan lawakan. Kepada orang seperti ini, kita ucapakan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Demikian pula, kita sering mendengar dari sebagian orang yang memelesetkan lafadz azan. Sebagai contoh ucapan “hayya ‘alal falaah”, mereka pelesetkan menjadi “hayalan saja”. Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk pelesetan, yang hakikatnya adalah pelecehan dan istihzaa’ terhadap syi’ar-syi’ar agama. Hendaklah orang-orang yang melakukannya segera bertaubat dengan taubatan nasuha. Dan bagi para orang tua, hendaklah mencegah dan melarang anak-anaknya, apabila mendengar anak-anak mereka melatahi pelesetan-pelesetan bernada pelecehan tersebut. Hendaklah mereka ketahui, bahwa perbuatan seperti itu merupakan perbuatan Yahudi.

-Dalam bentuk ejekan dan sindiran terhadap syi’ar-syi’ar agama dan orang-orang yang mengamalkannya.
Seringkali kita mendengar sebagian orang tak bermoral mengejek wanita-wanita Muslimah yang mengenakan busana Islami dengan bercadar dan warna hitam-hitam dengan ejekan “ninja! ninja! Atau seorang Muslim yang taat memelihara jenggotnya dengan ejekan “kambing!” Atau seorang Muslim yang berpakaian menurut Sunnah tanpa isbal (tanpa menjulurkannya melebihi mata kaki) dengan ejekan: “pakaian kebanjiran”. Sering kita dapati di kantor-kantor, para pegawai yang taat menjalankan syi’ar agama ini diejek oleh rekan kerjanya yang jahil alias tolol. Sekarang ini kaum muslimin yang taat menjaga identitas keislamannya, seringkali dicap dan diejek dengan sebutan teroris dan lain sebagainya. Yang sangat memprihatinkan adalah para pelaku pelecehan dan pengejekan itu adalah dari kalangan kaum muslimin sendiri.

-Dalam bentuk sindiran terhadap Islam dan hukum-hukumnya.
Seperti orang yang mengejek hukum hudud dalam Islam, semisal potong tangan dan rajam dengan sebutan hukum barbar. Menyebut Islam sebagai agama kolot dan terkebelakang. Menyebut syariat thalak dan ta’addud zaujaat (poligami) sebagai kezhaliman terhadap kaum wanita. Atau ucapan bahwa Islam tidak cocok diterapkan pada zaman modern. Dan ucapan-ucapan sejenisnya.

–Dalam bentuk perbuatan dan bahasa tubuh atau gambar.
Seperti isyarat, istihzaa’ dalam bentuk karikatur dan sejenisnya.

JENIS-JENIS ISTIHZA’
Istihza’ ada dua jenis. Pertama. Istihzaa’ sharih. Seperti yang disebutkan dalam ayat di atas. Yaitu perkataan orang-orang munafik terhadap sahabat-sahabat Nabi. Kedua. Istihza’ ghairu sharih. Jenis ini sangat luas dan banyak sekali cabangnya. Diantaranya adalah ejekan dan sindiran dalam bentuk isyarat tubuh. Misalnya, seperti menjulurkan lidah, mencibirkan bibir, menggerakkan tangan atau anggota tubuh lainnya.

HUKUM ISTIHZA’
Istihzaa’ termasuk salah satu dari pembatal-pembatal keislaman. Dalam ta’liq (syarah) terhadap kitab Aqidah Ath Thahawiyah, Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan: “Pembatal-pembatal keislaman sangat banyak. Diantaranya adalah juhud (pengingkaran), syirik dan memperolok-olok agama atau sebagian dari syi’ar agama –meskpin ia tidak mengingkarinya-. Pembatal-pembatal keislaman sangat banyak. Para ulama dan ahli fiqh telah menyebutkannya dalam bab-bab riddah (kemurtadan). Diantaranya juga adalah menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.”

Ketika mengomentari surat At Taubah ayat 64-66 di atas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: “Ayat ini merupakan nash bahwasanya memperolok-olok Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya hukumnya kafir.”[5]

Al Fakhrur Razi dalam tafsirnya mengatakan: “Sesungguhnya, memperolok-olok agama, bagaimanapun bentuknya, hukumnya kafir. Karena olok-olokan itu menunjukkan penghinaan; sementara keimanan dibangun atas pondasi pengagungan terhadap Allah dengan sebenar-benar pengagungan. Dan mustahil keduanya bisa berkumpul.”[6]

Ibnul Arabi menjelaskan ayat tersebut sebagai berikut: “Apa yang dikatakan oleh orang-orang munafik tersebut tidak terlepas dari dua kemungkinan, sungguh-sungguh atau cuma berkelakar saja. Dan apapun kemungkinannya, konsekuensi hukumnya hanya satu, yaitu kufur. Karena berkelakar dengan kata-kata kufur adalah kekufuran. Tidak ada perselisihan diantara umat dalam masalah ini. Karena kesungguhan itu identik dengan ilmu dan kebenaran. Sedangkan senda gurau itu identik dengan kejahilan dan kebatilan.”[7]

Ibnul Jauzi berkata: “Ini menunjukkan bahwa sungguh-sungguh atau bermain-main dalam mengungkapkan kalimat kekufuran hukumnya adalah sama.”[8]

Al Alusi menambahkan perkataan Ibnul Jauzi di atas sebagai berikut: “Tidak ada perselisihan diantara para ulama dalam masalah ini.”

Syaikh Abdurrahman As Sa’di menjelaskan dalam tafsirnya: “Sesungguhnya, memperolok-olok Allah dan RasulNya hukumnya kafir, dan dapat mengeluarkan pelakunya dari agama. Karena dasar agama ini dibangun di atas sikap ta’zhim (pengagungan) terhadap Allah dan pengagungan terhadap agama dan rasul-rasulNya. Dan memperolok-olok sesuatu daripadanya, (berarti) menafikan dasar tersebut dan sangat bertentangan dengannya.”[10]

Ditambahkan lagi, istihza’ pada hakikatnya bertentangan dengan keimanan. Karena hakikat keimanan adalah pembenaran terhadap Allah k dan tunduk serta patuh kepadaNya. Orang yang memperolok-olok Allah, sesungguhnya ia menolak tunduk kepadaNya, karena ketundukan itu merupakan komposisi dari pengangungan dan memuliakan. Sementara itu olok-olokan adalah penghinaan dan pelecehan. Kedua perkara tersebut sangat berlawanan dan saling bertolak belakang. Apabila salah satu ada dalam hati seseorang, maka yang lain akan hilang. Dapatlah diketahui, bahwa istihza’, penghinaan dan pelecehan terhadap Allah, RasulNya dan ayat-ayatNya menafikan keimanan.

Ibnu Hazm mengatakan: “Nash yang shahih telah menyatakan, bahwa siapa saja yang memperolok-olok Allah setelah sampai kepadanya hujjah, maka ia telah kafir.”[11]

Al Qadhi Iyadh berkata: “Barangsiapa mengucapkan perkataan keji dan kata-kata yang berisi penghinaan terhadap keagungan Allah dan kemuliaanNya, atau melecehkan sebagian dari perkara-perkara yang diagungkan oleh Allah, atau memelesetkan kata-kata untuk makhluk yang sebenarnya hanya layak ditujukan untuk Allah tanpa bermaksud kufur dan melecehkan, atau tanpa sengaja melakukan ilhad (penyimpangan); jika hal itu berulang kali dilakukannya, lantas ia dikenal dengan perbuatan itu sehingga menunjukkan sikapnya yang mempermainkan agama, pelecehannya terhadap kehormatan Allah dan kejahilannya terhadap keagungan dan kebesaranNya, maka tanpa ada keraguan lagi, hukumnya adalah kafir.”[12]

An Nawawi menyebutkan dalam kitab Raudhatuth Thalibin: “Seandainya ia mengatakan -dalam keadaan ia minum khamar atau melakukan zina- dengan menyebut nama Allah! Maksudnya adalah melecehkan asma Allah, maka hukumnya kafir.” [13]

Ibnu Qudamah mengatakan: “Barangsiapa mencaci Allah, maka hukumnya kafir, sama halnya ia bercanda atau sungguh-sungguh. Demikian pula, siapa saja yang memperolok-olok Allah atau ayat-ayatNya atau rasul-rasulNya atau kitabNya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. [at-Taubah/9 : 65-66].”

Ibnu Nujaim mengatakan: “Hukumnya kafir, apabila ia mensifatkan Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagiNya atau memperolok-olok salah satu dari asma Allah Subhanahu wa Ta’ala.”[15]

Dari penjelasan para ulama di atas dapat disimpulkan, bahwa istihzaa’ bid din termasuk dosa besar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama. Oleh karena itu, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab memasukkan perkara ini sebagai salah satu pembatal keislaman.

SIKAP ISLAM TERHADAP PELAKU ISTIHZA’
Allah Azza wa Jalla berfirman dalam kitab-Nya:

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ ءَايَاتِ اللهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا

Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam. [an-Nisa’/4:140].

Berkaitan dengan ayat ini, Syaikh Abdurrahman As Sa’di mengatakan dalam tafsirnya [16]: “Yakni Allah telah menjelaskan kepada kamu –dari apa yang telah Allah turunkan kepadamu- hukum syar’i berkaitan dengan menghadiri majelis-majelis kufur dan maksiat. Allah mengatakan “bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan” yaitu dilecehkan, maka sesungguhnya kewajiban atas setiap mukallaf (orang yang sudah baligh dan berakal sehat) apabila mendengar ayat-ayat Allah adalah mengimaninya, mengagungkan dan memuliakannya. Itulah maksud diturunkannya ayat-ayat Allah. Dialah Allah yang karenanya telah menciptakan makhluk. Lawan dari iman adalah mengkufurinya, dan lawan dari pengagungan adalah melecehkan dan merendahkannya. Termasuk di dalamnya adalah perdebatan orang-orang kafir dan munafik untuk membatalkan ayat-ayat Allah dan mendukung kekafiran mereka.

Demikian pula ahli bid’ah dengan berbagai jenisnya. Argumentasi mereka untuk mendukung kebatilan mereka, termasuk bentuk pelecehan terhadap ayat-ayat Allah; karena ayat-ayat tersebut tidak menunjukkan kecuali hak, dan tidak memiliki konsekuensi lain selain kebenaran. Dan juga termasuk di dalamnya, (yaitu) larangan menghadiri majelis-majelis maksiat dan kefasikan, (dikarenakan) dalam majelis tersebut perintah dan larangan Allah dilecehkan, hukum-hukumNya dilanggar. Dan batasan larangan ini adalah “sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain”, yaitu mereka tidak lagi mengingkari ayat-ayat Allah dan tidak melecehkannya.

Firman Allah “Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka”. Yakni jika kamu duduk bersama mereka dalam kondisi seperti itu, maka kalian serupa dengan mereka, karena kalian ridha dengan kekufuran dan pelecehan mereka. Orang yang ridha dengan perbuatan maksiat, sama seperti orang yang melakukan maksiat itu sendiri. Walhasil, barangsiapa menghadiri majelis maksiat, yang disitu Allah didurhakai dalam majelis tersebut, maka wajib atas setiap orang yang tahu untuk mengingkarinya apabila ia mampu, atau ia meninggalkan majelis itu bila ia tidak mampu.”

Anehnya sebagian orang justru tertawa terbahak-bahak di depan televisi mendengar celotehan dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama dan syi’ar-syi’arNya, wal iyadzu billah!

PENUTUP
Tulisan ini merupakan peringatan dan nasihat kepada segenap kaum muslimin dari perbuatan dosa besar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam. Berapa banyak kita dapati bentuk-bentuk penghinaan terhadap syi’ar-syi’ar agama, pelesetan-pelesetan yang berisi sindiran terhadap agama, karikatur-karikatur lelucon yang berisi ejekan dan lain sebagainya. Khususnya banyak kita dapati anak-anak kaum muslimin melatahi bentuk-bentuk istihza’ ini. Anehnya, para orang tua diam saja melihatnya tanpa memperingatkan atau memberi hukuman terhadap anak-anak mereka. Sehingga istihzaa’ ini menjadi hal yang biasa di kalangan kaum muslimin, padahal termasuk dosa besar. Na’udzubillah min dzalika.

Bagi siapa saja yang diserahkan mengurusi urusan kaum muslimin, hendaklah cepat tanggap mengambil tindakan terhadap setiap bentuk pelecehan terhadap agama, apapun bentuknya. Karena hal itu termasuk kejahatan yang harus dibasmi, dan pelakunya berhak dihukum dengan hukuman yang berat.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun VIII/1425H/2004M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1]. Silakan lihat Tafsir Ibnu Katsir, juz II, hlm. 454, Cet Darul Alam Al Kutub Riyadh, cetakan kedua, tahun 1997-1418 H.
[2]. Silakan lihat Lisanul Arab (I/183) dan Al Mishbaahul Munir, hlm. 787.
[3]. Silakan lihat kitab Al Mufradaat, hlm. 790.
[4]. Silakan lihat Tafsir Al Baidhaawi (I/26).
[5]. Silakan lihat Ash Sharimul Maslul, hlm. 31 dan juga Majmu’ Fatawa (XV/48).
[6]. At Tafsir Al Kabir (XVI/124).
[7]. Ahkamul Qur’an (II/964), dan lihat juga Tafsir Al Qurthubi (VIII/197).
[8]. Zaadul Masiir (III/465).
[9]. Ruuhul Ma’aani (X/131).
[10]. Tafsir As Sa’di (III/259).
[11]. Al Fishal (III/299).
[12]. Asy Syifaa (II/1092).
[13]. Raudhatuth Thalibin (X/67) dan Mughnil Muhtaaj, karangan Asy Syarbini (IV/135).
[14]. Al Mughni (X/113), dan silakan lihat juga Kasyful Qanaa’ (VI/168) dan Al Inshaf (X/326).
[15]. Al Bahrur Raaiq (V/129), dan lihat juga Syarah Fiqh Al Akbar, tulisan Mulaa Ali Al Qaari, hlm. 227.
[16]. Taisir Karimir Rahman, hlm. 228

Sumber: https://almanhaj.or.id/5984-hukum-istihza-bid-din-memperolokolok-agama.html

#istihza
#becanda
#lelucon
#ejekan
#lawakan

Tinggalkan komentar »

ALLAH sisipkan kebahagian di setiap detik

birth-coloring-pages-11

Pagi itu…seperti biasa…Laila jalani rutinitas.

Karena banyak hal yang harus dilakukan, maka pesan wa di pagi hari tidak terbaca.

Tiba2 mama telp dan meminta tuk membaca wa.

Terbesit di hati, pasti ada yang penting. Dengan sigap ku buka aplikasi wa. Allahu akbar….tak menduga isi wa dari mama, berdegup kencang jantungku ketika membacanya.

Seiring waktu, alhamdulillah diri ini sudah bisa menata hati.

Kubalas pesan mama “alhamdulillah…iya ma mau..”

Segera ku forward pesan mama ke masku. Lalu kutambahkan pesan dariku “alhamdulillah mas…masku ridho atau tidak ?” Pesanku pun dibalas “insyaALLAH ridho. iya sayang, sabar dulu yaa. kita jg hrs hati2. Klo memang rejeki kita tdk akan kemana.”

Tak terasa air mata membasahi pipi. Alhamdulillah ya ALLAH….Engkau dengarkan doa2 kami.

Dalam sekejab banyak hal yang terlintas dalam pikiranku.

Bahagia menghiasi pikiranku, namun hati seolah mendewasa karena waktu dan mengendalikan pikiran2ku tersebut. Hatiku berkata “serahkan pada ALLAH la..insyaALLAH jika semua baik, maka ALLAH akan mudahkan segalanya. Jika ada yang tidak baik, setidaknya bersyukurlah karena detik ini ALLAH telah sisipkan kebahagiaan.”

Tak henti hati ini berdzikir. Walaupun pikiran2 sesekali terlintas.

Jika hal ini terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun lalu, aku yakin…aku tak akan setenang ini menghadapi kebahagiaan ini. Pasti aku akan cepat2 bercerita ke sahabat atau saudara. Namun hal ini terjadi di hari ini. Hanya masku yang menjadi teman berbagi cerita pertama kali. Selain posisinya sebagai suami, namun ternyata memang lebih banyak hikmahnya jika segala hal tentang diri kita hanya kepada suamilah tempat berbagi.

Jujur….dalam percakapan wa kami pun sempat terlibat kk2 perempuanku. Kami membahas tentang air susu kk2 perempuanku yang dapat menjadikanku mahram dengan dirinya.

Iya….mahram…itu yang kami pikirkan pertama kali, ketika mamaku memberikan kabar melalui wa. “Ada bayi laki2 usia 2 hari yang ditinggal ibunya. Kamu mau ga ?”

Singkat isi wa mamaku. Namun ternyata mampu menguras pikiranku. Bahagia, senang, tak sabar, dan takut..

Bahagia….alhamdulillah akhirnya ALLAH dengar doa kami tuk mendapatkan keturunan, walaupun itu bukan dari rahimku dan alhamdulillah suamiku ridho akan hal ini.

Senang..karena mama berikan kabar bahwa bayi tersebut laki2 yang insyaALLAH dapat menjadi mahramku dengan air susu kk2 perempuanku. Maka seumur hidupku aku tak perlu takut dosa menyentuhnya krn kami sudah mahram.

Tak sabar..karena ingin secepat2nya bertemu dengan bayi laki2 tersebut. Banyak rencana dan amanah yang harus aku lakukan tuk bayi tersebut. Semua terlintas dalam pikiranku. Mulai dari minta pendapat ahli agama tentang akte kelahirannya agar tak dosa dunia akhirat, apakah boleh menasabkan nama kami karena ibu si bayi tak ada, apalagi ayah di bayi. Memikirkan kapan waktu yang tepat tuk memberi asi kk2 perempuanku pada si bayi. Memikirkan kapan sebaiknya proses aqiqahnya dilakukan, apakah secepatnya atau menunggu kabar sampai ayah ibu si bayi mencari2 dirinya. Dan pikiran2 lainnya. Tak dipungkiri juga, hal2 kecil lainnya seperti bajunya, mainannya, dan perlengkapan2 lainnya. MasyaALLAH….seolah2 pikiranku sudah melangkahi waktu yang belum terjadi.

Takut…..iya aku takut….di balik semua ini akan ada suatu hal yang tidak diharapkan yang insyaALLAH ada hikmahnya, namun sebagai manusia biasa, aku takut tuk merasakannya. Seperti kondisi fisik bayi yang tidak sehat sempurna, ibu bayi kembali datang menjemput, atau bahkan yang tak kuharapkan ternyata aku tak berjodoh dengan bayi laki2 tersebut. Astaghfirullah…tak henti2nya aku beristighfar dan berdzikir tuk menenangkan ketakutan2ku. Dan insyaALLAH aku berserah diri kepada ALLAH dan ikhlaskan apapun yang terbaik yang ALLAH berikan pada kami.

Masku tak henti2nya memberikan nasehat jika hal ini benar rejeki kami ataupun jika hal ini belum menjadi rejeki kami.

Alhamdulillah…aku bersyukur akan hari ini. Karena hari ini…aku dapat mengetahui isi hati suamiku..karena hari ini…aku dapat mengenal suamiku lebih dalam.

Qadarullah…….iya semua atas kehendak ALLAH..

kami tak berjodoh dengan bayi laki2 tersebut. Iya…sekali lagi laila sampaikan…kami tak berjodoh dengan bayi laki2 tersebut.

Bukan karena faktor dari bayi atau ibu bayi. Bukan pula karena dari faktor diriku, masku, dan mamaku yang menolak bayi laki2 tersebut.

Kami tak berjodoh karena memang bayi laki2 tersebut tak ada. Iya tak ada. Bayi laki2 ini hanyalah cerita fiksi dari seorang munafiqun, seseorang yang tak bisa dipegang ucapannya. Seseorang yang ketika mamaku tagih janjinya untuk membayar hutang tetapi malah membuat cerita fiksi ini.

Inna lillahi…astaghfirullah..entah apa yang ada dalam pikiran dirinya itu.

Mengapa dirinya tak mempertimbangkan hati mamaku, diriku, dan suamiku.

Entahlah…aku pun tak bisa berbuat apa2, karena insyaALLAH semua ini terjadi atas kehendak ALLAH.

Alhamdulillah…ALLAH telah sisipkan kebahagian di setiap detik di hari tersebut.

Terima kasih mama..karena telah mengingat kami di setiap doa2 dan hari2 yang mama lalui.

 

Tinggalkan komentar »

Semangat Pagi Ku

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?

Alhamdulillah…sejak awal nikah..di sms..dan sampai detik ini di wa..tak berubah, selalu sama kata2 pembuka hari kami.

Masku : Assalamualaikum ummu cantik, baik hati dan shalihah
Masku : Uhibbuki fillah sayangku 😘
Masku : ❤
La!La: Wa’alaikumsalam warahmatullah buya sholeh sabar n penyayang
La!La: Uhibbuka fillah buya
La!La: 😍😘
La!La: ❤

Jadi ingat, pertama kali belajar bahasa arab dg masku, di atas mobil berduaan sambil silaturahim ke rumah kerabat karena sudah membantu acara pernikahan kami.
“mas, kalau I love you bahasa arabnya apa ?”
Dijawablah “uhibbuki fillah”
“Oo kalau begitu, uhibbuki fillah masku”
Eeehh….malah diketawain.
“Lho….emang ada yg salah lafalnya mas ? Kok ketawa ?” Dengan wajah bingung, krn perasaan ga ada satu huruf pun yang salah aku ucapkan, semuanya persis yg diucapkan masku.
“Hehe….mas laki2 yang..”
“Iya trus aku salah apa ?”
“Kalau mau bilang ke ayang maka uhibbuki fillah, karena perempuan. Tp kalau mau bilang ke mas maka uhibbuka fillah, karena laki2”
“Oooo…kayak jazakallah dan jazakillah ya”
“Nah itu pinter, tau dari mana ? Emang les bahasa arab ?”
“Les…cuma 1x pertemuan di al manar, hehe….aku tau dari artikel2 di facebook mas”
“Serius, pernah di al manar ? Rawamangun ? Kapan ?”
“Ih mas kok tau, al manar rawamangun. Ooo mas dulu di sana ? Kalau aku cuma 1x pertemuan..hehe abis itu hilang akunya..hehe..kalai aku ga hilang, kita bisa ketemu di sana ya mas, ting…ting…ting….” sambil melirik2… 😉
“Ga ah……nanti kalau ketemu di sana, ga jadi ketemuan di KUA”

Barakallahu fii kum..alhamdulillah..jazakallah khairan masku..
Tanpa disadari….pujian dan rasa sayang yang diungkapkan, walaupun itu setiap hari, walaupun itu sudah basi karena bukan pengantin baru lagi, walaupun itu terkesan seperti abg, dan walaupun isinya itu2 aja setiap hari ☺

Tp justru sebenarnya itu perlu…karena rasa cinta itu akan hilang jika tidak dipupuk setiap hari. Karena semua pujian dan rasa sayang itu mampu menjadi obat mukjizat tuk menjalani semua rutinitas duniawi ini. Dan suami istri lah yang harus selalu sabar memupuk semua itu.

Dengan semua kekurangan kami dalam berumah tangga, insyaALLAH ini akan menjadi amunisi kami tuk menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin allahumma aamiin..

Tinggalkan komentar »

Rezeki tidak akan tertukar

images

 

images

Rezeki tak mungkin tertukar, Allah pasti membagi rezeki dengan adil.

Iya….rezeki sudah diatur oleh ALLAH.

Anak juga merupakan rezeki. Rezeki yang saat ini kami nantikan, mulai dari ikhtiar sekuat tenaga sampai dengan tenaga yang tertatih-tatih.

 

Hari ini….iya hari ini….aku mendapat kabar duka dan bahagia. Namun keduanya membuatku menangis.

Kabar pertama, kk sepupuku yang melahirkan prematur, harus ikhlas ditinggalkan putranya yang baru berusia 2 hari untuk selama-lamanya. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Aku menangis…ya ALLAH…semua ketentuan-MU tak terduga..

Kabar kedua, ku dapat dari whatsapp. Seorang sahabat seperjuanganku untuk program kehamilan. Secara tiba2 pesannya masuk ke hp ku, bukan pesannya yang pertama kali kubaca, melainkan foto profilnya, suaminya menggendong bayi mungil. Dalam pesan itu dirinya menyapaku, aku balas dengan ramah dan langsung bertanya “btw suami gendong siapa ? Apakah anak **** ?” Ternyata, firasat ku sangat kuat. Pertanyaanku menjadi pembuka percakapan. Sahabatku segera bilang “iya mba laila..alhamdulillah..aku mau curhat bla bla”. Panjang lebar ia ceritakan. ALLAH memberikannya seorang bayi kecil yang berusia hitungan hari yang lahir dari rahim seorang ibu yang mengikhlaskan anaknya untuk diasuh oleh sahabatku. Sahabatku tak menyangka semua ini, karena bayi itu hadir dangan tiba2 di depan rumahnya melalui perantara kerabatnya. Hatiku tersentak..ada rasa bahagia, alhamdulillah sahabatku mendapatkan berkah dari ALLAH. Namun aku juga tak bisa bohong, ada hati yang teriris..berkurang lagi satu orang teman seperjuanganku dalam menanti kehamilan. Dan bahkan terbesit rasa cemburu, “seandainya aku yang mengalami hal tersebut”.

Namun ketika teringat pemikiran “seandainya” itu, hatiku pun tersentak beristighfar, astaghfirullah, jika “seandainya” juga ku berlakukan pada kejadian kk sepupuku..na’udzubillah..aku menangis…aku tak sanggup melanjutkan pemikiran “seandainya bayiku yang meninggal dunia”. Na’udzubillah..

Astaghfirullah..ENGKAU lah sebaik2nya penentu qada dan qadar kami. Aku tak sanggup berpikir”seandainya”. Itulah mengapa “seandainya” adalah ucapan terburuk dan disenangi syaitan..astaghfirullah..tak henti2nya aku istighfar.

Dengan kondisi hati yang tidak menentu ini, aku sapa masku melalui wa. Ku ceritakan kisah sahabatku, dengan ku forward seluruh isi chatnya agar ku tak menambah atau mengurangi curhatan sahabatku. MasyaALLAH…betapa hebatnya suamiku. Aku tersentak dengan isi chatnya

[26/9 13:08] . Masku : Iya sayangku, mari lanjutkan terus berdo’a kepada Allah 👍☺
[26/9 13:32] La!La : Iya masku..insyaALLAH semua sudah yang terbaik dari ALLAH

Menjelang sore, hatiku masih tak tenang, lagi2 ku sapa masku..
[26/9 15:36] La!La : masku, aku lagi galau..linglung
[26/9 15:36] La!La: Sepertinya kabar **** membuat aku ga konsentrasi
[26/9 15:37] . Masku : Banyak berdzikir ya sayangku
[26/9 15:37] . Masku : 😘😘😘😘😘😘😘😘
[26/9 15:37] . Masku : Rejeki tdk akan tertukar

MasyaALLAH…REZEKI TIDAK AKAN TERTUKAR. Tersentak hatiku. Ku cari berbagai artikel tentang REZEKI TIDAK AKAN TERTUKAR melalui situs pencari di internet. Kubaca. Ku resapi. Dan akhirnya ku kutip.

Ya…ku kutip firman ALLAH dalam Al-Qur’an, diantaranya :

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isra’: 30)

ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba NYA. Ya..benar…jadi buat apa aku harus merasakan kesedihan, ketakutan, cemburu, linglung, risau, dan semua perasaan negatif lainnya. Hari ini aku sudah membuktikan, firman ALLAH ini telah terjadi pada sahabatku dan kk sepupu ku. ALLLAH sedang melapangkan dan menyempitkan rezeki mereka. Maka aku juga yakin, ALLAH pun saat ini juga sedang melapangkan dan menyempitkan rezeki ku.

Rezeki ALLAH itu luas. Jadi berhentilah menguras tenaga mu, laila. Berserah dirilah kepada ALLAH untuk mengatur rezekimu. Hatiku tak henti2nya meyakinkan diriku.

Iya..insyaALLAH..hamba yakin ya ALLAH. Hamba berserah diri tuk semua rezeki dari MU.

 

Hamasah…..semangat….ganbatte….ayo Laila……pasti bisa….jangan ragu…ALLAH sudah mengatur rezekimu.

 

😊😊😊😊😊😊

Salam senyum dari Laila dan masku

photogrid_1474883068706

6 Komentar »